Image Not Found

Anda Berada di :
  • Beranda
  • Arsitek
  • Pentingnya Dak & Talang yang Benar dalam Konstruksi Rumah: Mencegah Rembesan Air dan Retakan Sejak Dini

Pentingnya Dak & Talang yang Benar dalam Konstruksi Rumah: Mencegah Rembesan Air dan Retakan Sejak Dini

Jasa kontraktor, jasa arsitek, jasa konstruksi bu yln madiun 14 01 2025 10 33 06 40

Kalau ngomongin soal bangun rumah, ada satu hal yang sering dianggap sepele, tapi sebenarnya punya pengaruh besar terhadap kenyamanan jangka panjang: dak dan talang. Kedua elemen ini memang terlihat sederhana—sekadar beton datar di atas bangunan dan saluran pembuangan air hujan. Tapi, kalau dikerjakan asal-asalan, akibatnya bisa panjang. Rembesan air, retakan, bahkan kerusakan struktur bisa muncul diam-diam dan bikin pusing di kemudian hari.

Banyak orang baru sadar pentingnya dak dan talang setelah musim hujan tiba. Air hujan yang seharusnya mengalir lancar lewat talang, justru merembes ke dalam dinding. Kalau sudah begitu, cat mengelupas, plafon rusak, bahkan bisa memunculkan jamur yang bikin rumah lembap dan bau.

Nah, supaya lebih jelas, mari kita bahas mulai dari pengertian dak dan talang, fungsinya, hingga tips bagaimana membangunnya dengan benar. Saya juga akan sertakan contoh nyata dari lapangan—persis seperti obrolan antara tukang dan pemilik rumah yang kemarin saya dengar saat survei proyek.


Apa Itu Dak?

Dak adalah bagian struktur bangunan yang biasanya berupa lantai beton di atas bangunan. Banyak orang menyebutnya “atap datar”. Dak bisa difungsikan untuk banyak hal, misalnya:

  • Sebagai lantai tambahan kalau suatu saat mau dibangun lantai berikutnya.
  • Sebagai tempat menaruh tandon air.
  • Sebagai area rooftop untuk jemuran, taman kecil, atau ruang santai.

Karena posisinya yang terbuka, dak sering banget kena hujan dan panas langsung. Itu sebabnya, kualitas pengecoran, kemiringan, dan pelapisan waterproofing sangat menentukan apakah rumah akan bebas bocor atau justru jadi masalah.


Apa Itu Talang?

Talang adalah saluran yang berfungsi menyalurkan air hujan dari atap atau dak ke tempat pembuangan. Talang bisa terbuat dari berbagai material, mulai dari beton, seng, PVC, sampai stainless steel.

Dalam obrolan lapangan kemarin, tukang sempat bilang:

“Kalau untuk tingginya sendiri, dak talangnya sekitar 4 meter, Pak. Soalnya dak di sini lunas sama ring 5 meter.”

Nah, percakapan singkat itu menunjukkan betapa pentingnya detail ukuran. Talang yang dipasang sembarangan, misalnya terlalu rendah atau tidak punya kemiringan yang pas, bisa bikin air menggenang. Kalau sudah tergenang, potensi rembes pasti lebih besar.


Masalah Klasik: Rembesan Air

Rembesan air adalah musuh utama dak dan talang. Banyak pemilik rumah baru sadar setelah hujan deras turun berkali-kali. Obrolan ini cukup sering saya dengar di lapangan:

“Kelihatan rembes nggak, Mas?”
“Enggak ada, Pak. Ya mungkin kalau rembes kita nanti waterproof, Pak.”

Jawaban si tukang sebenarnya cukup jujur. Dak memang sebaiknya dilapisi waterproofing agar air tidak bisa merembes masuk ke dalam pori-pori beton. Kalau waterproofing tidak dilakukan, risiko rembesan lebih tinggi, apalagi kalau kualitas pengecorannya kurang padat.


Waterproofing Itu Wajib, Bukan Opsi

Banyak orang masih menganggap waterproofing itu opsional. Padahal, biaya perbaikan akibat rembesan bisa jauh lebih mahal dibanding biaya waterproofing sejak awal. Waterproofing biasanya berupa cairan atau lapisan khusus yang dioleskan di permukaan dak sebelum diberi finishing.

Kalau dak dibiarkan tanpa lapisan pelindung, lama-kelamaan air bisa masuk melalui retakan kecil yang tidak kasat mata. Nah, retakan itu bisa makin besar kalau kena panas dan hujan bergantian. Akibatnya, struktur bisa melemah dan plafon di bawahnya bisa rusak.


Peran Pekerjaan Bersih-Bersih Dak

Satu hal menarik dari percakapan lapangan adalah soal kebersihan area sebelum pengecoran:

“Ini kan nanti ngecor dak, ini kan nanti kena lulus lagi toh, Pak. Nanti sekalian dibersihkan.”

Kalau area dak tidak dibersihkan dari debu, sisa semen, atau kotoran lain sebelum dicor, hasil cor bisa tidak menempel sempurna. Dampaknya, dak lebih mudah retak atau terkelupas. Jadi, meskipun terlihat remeh, tahap bersih-bersih sebelum pengecoran itu penting banget.


Tinggi Dak dan Talang yang Ideal

Dari sisi teknis, tinggi dak dan talang harus benar-benar diperhatikan. Seperti yang diucapkan tukang:

“Kalau dari lantai di sini 4 meter. Kalau yang belakang sana 3,5 meter.”

Perbedaan ketinggian ini memang wajar, karena biasanya ada penyesuaian dengan desain rumah dan fungsi ruang di bawahnya. Namun, yang tidak boleh diabaikan adalah kemiringan talang. Minimal harus ada kemiringan 2–5 derajat agar air bisa mengalir lancar tanpa menggenang.


Potensi Masalah Kalau Dak & Talang Salah Pemasangan

  1. Air menggenang → bikin cepat rusak, rembes, bahkan jadi sarang nyamuk.
  2. Retakan di dak → akibat perubahan suhu ekstrem atau kualitas cor yang kurang baik.
  3. Talang mampet → karena sampah, daun, atau kemiringan yang tidak sesuai.
  4. Bocor di plafon → biasanya baru ketahuan saat hujan deras.
  5. Jamur & lumut → muncul di dinding, bikin estetika rumah berkurang dan bisa mengganggu kesehatan.

Tips Supaya Dak & Talang Awet dan Bebas Rembesan

  1. Gunakan material cor yang berkualitas – campuran semen, pasir, kerikil, dan air harus sesuai takaran.
  2. Lakukan pengecoran sekali jalan – jangan setengah-setengah supaya tidak ada sambungan yang rawan retak.
  3. Pastikan kemiringan talang pas – jangan sampai air tergenang.
  4. Lakukan waterproofing – minimal 2 lapis di area dak dan talang.
  5. Rutin periksa dan bersihkan talang – jangan biarkan sampah menumpuk.
  6. Panggil kontraktor yang berpengalaman – lebih baik bayar sedikit lebih mahal di awal, daripada harus renovasi besar-besaran.

Studi Kasus: Proyek Dak Talang di Lapangan

Di salah satu proyek Marifa Konstruksi, saat hujan deras, pemilik rumah sempat khawatir akan ada rembesan. Setelah dicek, ternyata tidak ada rembes sama sekali karena dak sudah dilapisi waterproofing dan kemiringan talang sudah pas.

Tukang pun sempat menjelaskan bahwa:

“Kalau ada rembes air, berarti ada retak. Itu harus diservis dulu.”

Artinya, kualitas pengerjaan sejak awal benar-benar menentukan hasil jangka panjang. Dengan perencanaan matang, masalah rembes bisa dicegah sejak dini.


Kesimpulan: Jangan Sepelekan Dak & Talang

Mungkin banyak orang berpikir bahwa dak dan talang hanyalah bagian kecil dari bangunan. Tapi kenyataannya, dua elemen ini punya peran besar dalam menjaga rumah tetap nyaman dan tahan lama. Salah pasang sedikit saja, akibatnya bisa merembet ke banyak hal—mulai dari dinding yang lembap, plafon rusak, sampai biaya renovasi yang membengkak.

Jadi, kalau Anda sedang membangun atau renovasi rumah, jangan ragu untuk berdiskusi dengan kontraktor soal detail dak dan talang. Pastikan material, kemiringan, hingga lapisan waterproofing semuanya sesuai standar. Ingat, mencegah selalu lebih murah daripada memperbaiki.


Tentang Marifa Group

Marifa® Group hadir untuk membantu Anda mewujudkan hunian impian dengan kualitas terbaik. Kami adalah jasa kontraktor rumah, arsitek, dan pemborong bangunan dengan sistem pembayaran fleksibel: cash, termin, maupun kredit syar’i tanpa riba.

Marifa Konstruksi adalah salah satu layanan unggulan Marifa Group yang fokus pada pembangunan rumah, renovasi, gedung, perkantoran, hingga masjid di seluruh Indonesia.

Berawal dari developer property syariah di Ponorogo dan Madiun, Marifa kini berkembang dengan berbagai portofolio proyek, baik perumahan maupun konstruksi skala besar.

Dengan pengalaman bertahun-tahun, visi kami sederhana: mempermudah masyarakat dalam proses pembangunan dengan layanan yang profesional, kredibel, dan sesuai syariat.

📍 Kantor Marifa® Konstruksi & Marifa® Property
Jalan Kapten Tendean No. 24B, Demangan, Kota Madiun

📞 Kontak:
0812-2221-4221 | 0896-1217-4567 | 0851-7541-4221

🌐 Website: www.marifa.co.id
📸 Instagram: @marifagroup
📘 Facebook: Marifa Group
▶️ YouTube: Marifa Group