Buat kamu yang lagi mikir, “Kalau mau bangun rumah, budget-nya kira-kira berapa ya?” tenang, kamu nggak sendirian. Banyak banget orang yang pengin punya rumah sendiri tapi bingung mulai dari mana, apalagi soal biaya. Nah, di artikel ini kita bakal bahas secara santai tapi tetap serius ya, biar kamu punya gambaran yang jelas dan realistis soal budget bangun rumah, khususnya untuk ukuran sekitar 60 meter persegi (m²).
- 1. Mulai dari Menentukan Luas Bangunan
- 2. Biaya Tukang: Pilih Kontraktor atau Kelola Sendiri?
- 3. Biaya Material: Penentu Gaya dan Kualitas Bangunan
- 4. Biaya Lain-lain: Jangan Lupa Tambahin Cadangan
- 5. Ringkasan Estimasi Biaya Bangun Rumah 60 m²
- 6. Tips Kalau Budget Masih Mepet
- 7. Mau Praktis? Bangun Rumah Bareng Marifa Group Aja!
- Apa yang Marifa Tawarkan?
- Kontak Marifa Group:
1. Mulai dari Menentukan Luas Bangunan
Langkah pertama yang harus kamu lakuin sebelum ngitung biaya adalah menentukan luasan bangunan. Karena ini akan sangat menentukan total biaya yang kamu butuhkan.
Misal:
- Luas tanah: 8 x 12 meter
- Rencana bangunan: lebar 6 meter x panjang 10 meter
- Maka luas bangunan = 60 m²
Luas bangunan ini akan menjadi dasar semua perhitungan berikutnya. Makin besar bangunannya, makin besar pula budget-nya. Simpel, kan?
2. Biaya Tukang: Pilih Kontraktor atau Kelola Sendiri?
Setelah tahu berapa luas bangunanmu, lanjut ke biaya tenaga kerja alias tukang. Nah, di sini kamu punya dua opsi:
a. Kelola Sendiri (Borongan Harian):
Kalau kamu mau hemat dan punya waktu untuk ngawasi langsung, kamu bisa hire tukang harian sendiri. Tapi ya gitu, harus siap drama. Mulai dari molor waktu, kualitas kerja yang nggak konsisten, sampai risiko pembengkakan biaya karena nggak ada perencanaan matang.
Sebagai contoh:
- Tukang harian di Surabaya: ±150 ribu/hari
- Tukang harian di Jakarta: ±170 ribu/hari
Anggap kamu bangun di Jakarta.
- Jumlah tukang: 5 orang
- Lama pembangunan: 4 bulan (20 hari kerja per bulan)
- Total hari kerja: 5 orang x 20 hari x 4 bulan = 400 hari kerja
- Biaya tukang: 400 x Rp170.000 = Rp68 juta
Kalau mau pakai kontraktor? Biasanya mereka sudah kasih paket biaya plus tanggung jawab proyek sampai beres. Lebih praktis, tapi harganya bisa sedikit lebih tinggi. Tapi dengan catatan: kamu nggak perlu pusing.
3. Biaya Material: Penentu Gaya dan Kualitas Bangunan
Nah ini dia komponen paling besar dari total biaya bangun rumah. Harga material bisa sangat bervariasi tergantung desain dan kualitas bahan yang kamu pilih.
Perkiraan kasar biaya material untuk rumah standar:
- Budget standar: Rp2,5 juta per meter persegi
- Maka untuk bangunan 60 m²: 60 x Rp2,5 juta = Rp150 juta
Kalau kamu pengin rumah yang lebih estetik, dengan desain yang “Instagramable” dan tampilan lebih elegan, tentu biayanya bisa naik. Tapi, kamu bisa siasati dengan bikin “zona estetik”. Pilih satu area aja yang kamu buat lebih premium. Misalnya ruang tamu, dapur, atau kamar tidur.
4. Biaya Lain-lain: Jangan Lupa Tambahin Cadangan
Selain biaya pokok tadi (tukang dan material), kamu juga perlu siapin budget untuk hal-hal tambahan yang seringkali terlupakan:
- Biaya gambar arsitek (kalau belum pakai jasa kontraktor)
- Biaya IMB / PBG
- Biaya listrik dan air
- Biaya pengawasan proyek
- Biaya tak terduga (misalnya: harga bahan naik, cuaca nggak mendukung, dsb)
Saran: siapkan 10% dari total budget sebagai dana cadangan. Kalau total sementara kita tadi Rp218 juta (Rp68 juta tukang + Rp150 juta material), maka cadangan 10% = Rp21,8 juta.
Total estimasi biaya: Rp239,8 juta
5. Ringkasan Estimasi Biaya Bangun Rumah 60 m²
| Komponen | Estimasi Biaya |
|---|---|
| Biaya Tukang | Rp68.000.000 |
| Biaya Material | Rp150.000.000 |
| Biaya Cadangan (10%) | Rp21.800.000 |
| Total | Rp239.800.000 |
Kalau kita bulatkan, sekitar Rp240 juta. Jadi kalau dibagi per meter persegi:
- Rp240 juta / 60 m² = Rp4 juta/m²










6. Tips Kalau Budget Masih Mepet
Nggak semua orang bisa langsung punya budget segitu, wajar banget. Tapi bukan berarti kamu harus mundur. Ada beberapa trik yang bisa kamu lakuin kalau dananya belum cukup:
- Kurangi Luas Bangunan
- Sesuaikan kebutuhan. Nggak perlu langsung 3 kamar, dapur, ruang tamu besar. Bisa dimulai dari rumah tumbuh, alias rumah yang bisa dikembangkan di masa depan.
- Tunda Beberapa Finishing
- Misalnya belum pakai plafon gypsum, atau belum pasang kitchen set. Bisa disiapkan sambil jalan.
- Gunakan Sistem Bertahap
- Bangun pondasi dan struktur dulu, finishing bisa nyusul.
- Pilih Kontraktor yang Fleksibel
- Cari kontraktor yang bisa bantu cicil pembangunan dengan sistem termin atau pembayaran kredit syariah.
7. Mau Praktis? Bangun Rumah Bareng Marifa Group Aja!
Nah, kalau kamu pengin bangun rumah tapi nggak mau ribet ngurusin tukang, belanja material, desain, sampai pengawasan proyek, serahin aja ke ahlinya.
Kenalan dulu sama Marifa Group:
Marifa® Group adalah jasa kontraktor rumah, arsitek, dan pemborong bangunan. Kami hadir buat bantu kamu mewujudkan hunian impian dengan sistem pembayaran fleksibel: cash, termin, atau kredit syariah tanpa riba.
Apa yang Marifa Tawarkan?
- Desain sesuai keinginan (free desain untuk proyek developer)
- Sertifikat SHM dan legalitas aman
- Portofolio proyek dari perumahan, rumah tinggal, hingga masjid dan gedung 3 lantai
- Area layanan seluruh Indonesia
Portofolio Developer:
- Marifa Thamrin Regency Kota Madiun
- Marifa Green Raudah Ponorogo
- Marifa Skyland Ponorogo
- Puri Marifa Ponorogo (Sold Out)
Portofolio Konstruksi: Mulai dari rumah 1 lantai, 2 lantai, 3 lantai, masjid, sampai renovasi rumah di berbagai kota seperti Madiun, Surabaya, Malang, Tangerang, Jakarta, Ponorogo, Gresik, dan Demak.
Kontak Marifa Group:
- Alamat: Jalan Kapten Tendean No. 24B, Demangan, Kec. Taman, Kota Madiun
- Telepon: 0812-2221-4221 | 0896-1217-4567 | 0851-7541-4221
- Instagram: @marifagroup
- Facebook: Marifa Group
- YouTube: Marifa Group
- Website: www.marifa.co.id













