Membangun rumah itu ibarat menyiapkan kapal untuk berlayar jauh. Kalau salah desain, salah perhitungan, atau salah memilih awak, jangan heran kalau perjalanan jadi macet di tengah jalan. Banyak orang mikir bangun rumah itu cuma soal punya tanah, punya dana, lalu tinggal bikin gambar dan panggil tukang. Padahal, kenyataannya jauh lebih kompleks.
Kalau kamu sekarang lagi ada di fase persiapan bangun rumah, atau bahkan udah mulai tahap-tahap awal, artikel ini bisa jadi panduan sederhana tapi penting banget. Kita bakal bahas lima fakta yang beneran fakta alias pengalaman lapangan yang sering banget dilupakan orang ketika membangun rumah.
Santai aja, bahasanya nggak akan terlalu teknis. Tapi, cukup jelas supaya kamu bisa paham gambaran besarnya. Siap? Yuk kita bahas satu per satu.
- 1. Jangan Pasang Keramik Sebelum Pengecatan
- 2. Jendela Besar Belum Tentu Bikin Rumah Sejuk
- 3. Jangan Hemat di Struktur Bangunan
- 4. Kontraktor Itu Nggak Mahal, yang Mahal Itu Pengalaman
- 5. Septic Tank dan Bak Kontrol Itu Penting Banget
- Kenapa Fakta-Fakta Ini Penting Buat Kamu?
- Marifa Group – Partner Terpercaya untuk Hunian Impianmu
1. Jangan Pasang Keramik Sebelum Pengecatan
Kalau kamu pikir urutan kerjaan rumah bisa bebas, ternyata nggak segampang itu. Salah satu kesalahan yang sering kejadian adalah pasang keramik dulu sebelum pengecatan.
Kenapa ini jadi masalah?
Begini ceritanya: proses pengecatan dinding biasanya bikin cipratan cat ke lantai. Kalau lantai udah terpasang keramik, otomatis kamu harus bersihin dua kali. Pertama, bersihin sisa cat setelah pengecatan. Kedua, bersihin sisa adukan semen dan kotoran pasang keramik. Hasilnya? Tenaga ekstra, waktu ekstra, dan biaya ekstra.
Selain itu, ada risiko permukaan keramik jadi kusam karena kena cairan pembersih berkali-kali. Keramik yang seharusnya mengkilap, jadi kelihatan cepat tua. Sayang banget kan kalau baru pasang, eh udah kelihatan kusam?
Tipsnya: ikuti alur kerja bangunan yang benar. Dinding beres dulu, baru lantai. Kalau pun ada kondisi khusus, pastikan kontraktor kamu bisa atur jadwal tukang dengan rapih.
2. Jendela Besar Belum Tentu Bikin Rumah Sejuk
Siapa sih yang nggak suka rumah dengan jendela besar? Kesan elegan, modern, dan terang alami. Tapi ada mitos yang sering salah kaprah: jendela besar bikin rumah lebih sejuk. Faktanya, yang bikin rumah adem itu bukan ukuran jendela doang, tapi kombinasi beberapa elemen.
- Material dinding. Bata merah lebih tahan panas dibandingkan batako ringan. Jadi, dinding itu peran besar dalam menjaga suhu dalam rumah.
- Atap. Model atap, material penutup, dan adanya lapisan insulasi berpengaruh banget. Misalnya, genteng tanah liat bisa kasih sirkulasi udara yang baik.
- Sirkulasi udara. Ini yang sering dilupakan. Punya jendela gede tapi sirkulasi silang (cross ventilation) nggak jalan, hasilnya tetap panas.
Makanya, waktu desain rumah, jangan cuma fokus ke estetika jendela. Lebih baik diskusi sama arsitek atau kontraktor soal arah matahari, arah angin, dan material bangunan. Dengan kombinasi tepat, rumah kamu bisa tetap terang tapi nggak bikin gerah.
3. Jangan Hemat di Struktur Bangunan
Kalau soal cat, keramik, atau perabotan, masih bisa kompromi. Tapi kalau sudah bicara struktur bangunan, jangan coba-coba irit. Struktur itu nyawa sebuah rumah. Kalau pondasi, kolom, atau balok dibuat seadanya, efeknya baru terasa setelah bertahun-tahun.
Contohnya:
- Pondasi dangkal bisa bikin rumah retak rambut di mana-mana.
- Besi tulangan terlalu kecil bisa bikin dinding gampang bergeser.
- Campuran semen yang nggak standar bikin bangunan cepat rapuh.
Yang bikin ngeri, kerusakan struktur biasanya nggak langsung kelihatan. Awalnya cuma retakan kecil, tapi lama-lama bisa berujung ke masalah besar. Bayangin kalau rumah udah dihuni bertahun-tahun, lalu butuh perbaikan besar. Biayanya bisa jauh lebih mahal dibanding investasi struktur sejak awal.
Jadi, kuncinya: jangan asal murah. Cari kontraktor atau tukang yang ngerti teknis dan paham standar konstruksi. Ingat, rumah itu bukan buat sehari-dua hari, tapi investasi jangka panjang.
4. Kontraktor Itu Nggak Mahal, yang Mahal Itu Pengalaman
Banyak orang ragu pakai kontraktor dengan alasan takut mahal. Padahal, kalau dibandingkan, justru pakai kontraktor profesional bisa bikin lebih hemat jangka panjang. Kenapa? Karena mereka punya pengalaman dan solusi yang nggak bisa didapat dari tukang harian biasa.
Misalnya, ada masalah di lapangan: tanah ternyata labil, desain butuh penyesuaian, atau material susah didapat. Kontraktor yang berpengalaman bisa kasih alternatif tanpa bikin proyek macet. Sedangkan kalau cuma ngandalin tukang, sering kali bingung dan malah buang waktu.
Selain itu, kontraktor biasanya punya jaringan supplier material, jadi bisa dapat harga lebih stabil. Ditambah lagi, mereka paham aturan legalitas seperti IMB (izin mendirikan bangunan), sertifikasi, sampai perhitungan RAB (Rencana Anggaran Biaya).
Jadi, kalau ada yang bilang kontraktor itu mahal, coba dipikir ulang. Yang mahal itu sebenarnya pengalaman, profesionalitas, dan ketenangan pikiran yang kamu dapat saat membangun rumah.
5. Septic Tank dan Bak Kontrol Itu Penting Banget
Fakta terakhir ini sering banget disepelekan: septic tank dan bak kontrol. Banyak orang anggap bagian ini cuma detail kecil, padahal perannya vital.
Septic tank yang nggak dirancang baik bisa bocor ke tanah. Efeknya bukan cuma bikin bau, tapi juga bisa mencemari sumur di sekitar rumah. Bahaya banget kan kalau air sumur tercemar bakteri?
Sementara bak kontrol berfungsi mengatur aliran pembuangan. Kalau nggak dibuat dengan benar, gampang mampet dan bikin air limbah meluber ke mana-mana.
Tips penting:
- Pastikan septic tank dibuat dengan standar kedap air.
- Jarak septic tank ke sumur minimal 10 meter.
- Gunakan material pipa berkualitas supaya nggak cepat rusak.
- Jangan lupa buat bak kontrol di titik-titik strategis.
Percayalah, investasi di awal untuk septic tank dan bak kontrol jauh lebih murah dibanding biaya perbaikan kalau sudah rusak.







Kenapa Fakta-Fakta Ini Penting Buat Kamu?
Kelima poin di atas mungkin terdengar sepele, tapi kalau diabaikan dampaknya bisa besar. Ingat, rumah bukan cuma tempat tinggal sehari-hari, tapi juga aset jangka panjang. Dengan perencanaan matang, kamu bisa menghindari masalah klasik seperti rumah cepat rusak, biaya renovasi membengkak, atau kenyamanan yang kurang maksimal.
Dan yang lebih penting: jangan bangun rumah sendirian tanpa panduan profesional. Percayakan pada kontraktor atau developer yang punya rekam jejak jelas.
Marifa Group – Partner Terpercaya untuk Hunian Impianmu
Kalau kamu lagi cari partner yang bisa dipercaya buat urusan bangun rumah atau renovasi, Marifa® Group adalah salah satu pilihan terbaik.
Marifa memulai langkah dari developer properti syariah dengan proyek di Ponorogo dan Madiun. Kini, Marifa berkembang jadi penyedia jasa kontraktor yang profesional dan berpengalaman, menggarap berbagai proyek mulai dari rumah tinggal, kost, ruko, masjid, sampai gedung perkantoran di seluruh Indonesia.
Portofolio Developer Marifa Property:
- Marifa Thamrin Regency Kota Madiun – Rumah 1 dan 2 lantai, free desain, sudah pecah sertifikat SHM, harga mulai 300 jutaan.
- Marifa Green Raudah Ponorogo – Rumah 1 lantai, free desain, sertifikat SHM, harga 300 jutaan.
- Marifa Skyland Ponorogo – Rumah 3 lantai eksklusif, sertifikat SHM, harga 500 jutaan.
- Puri Marifa Ponorogo – Rumah 1 lantai, free desain, sertifikat SHM, harga 300 jutaan (sold out).
Portofolio Marifa Konstruksi:
Mulai dari pembangunan rumah kost 3 lantai di Malang, rumah tinggal 1–2 lantai di berbagai kota, ruko di Madiun, hingga pembangunan masjid dan Islamic Center di Ponorogo. Daftar lengkapnya bisa kamu lihat di website resmi mereka.
Visi Marifa: mempermudah masyarakat untuk mewujudkan hunian dan bangunan impian dengan jasa kontraktor yang profesional, kredibel, dan fleksibel dalam sistem pembayaran.
📍 Alamat Kantor:
Jalan Kapten Tendean No. 24B, Demangan, Kec. Taman, Kota Madiun
📞 Kontak:
0812-2221-4221 | 0896-1217-4567 | 0851-7541-4221
🌐 Sosial Media:
- Instagram: @marifagroup
- Facebook: fb.me/marifagroup
- YouTube: Marifa Group
- Website: www.marifa.co.id













