Rumah Jadi Tapi Sering Kebanjiran? Ini Solusinya, Biar Nggak Was-was Tiap Hujan Datang

“Bang, saya beli rumah jadi, tapi kok sering kebanjiran, ya?”

Pertanyaan seperti ini makin sering muncul di kolom komentar media sosial kami. Dan, jujur aja, ini jadi salah satu keluhan paling umum yang dialami pemilik rumah baik yang beli rumah second, rumah subsidi, atau bahkan rumah baru yang dibangun developer.

Masalah banjir memang bukan sekadar soal air masuk rumah. Ini soal kenyamanan, soal kesehatan, soal biaya tambahan tak terduga, dan tentu saja, soal ketenangan hidup. Nggak lucu kan, tiap kali hujan deras turun, kita malah sibuk angkat-angkat barang, gotong lemari, atau gulung karpet?

Nah, artikel ini akan membahas tuntas solusi untuk masalah rumah yang rawan banjir, terutama buat kamu yang sudah terlanjur beli rumah jadi. Yuk kita bahas sama-sama.

---

Kenapa Rumah Bisa Kebanjiran?

Sebelum kita masuk ke solusi, kita perlu tahu dulu akar masalahnya. Kenapa sih rumah bisa kebanjiran?

Ada beberapa penyebab umum:

1. Permukaan tanah rumah lebih rendah dari jalan.
   Ini penyebab paling klasik. Kadang, rumah yang dibangun beberapa tahun lalu tadinya sejajar sama jalan, tapi karena jalan terus ditinggikan (misal karena program hotmix, betonisasi, dll), akhirnya rumah jadi “tenggelam”.
2. Sistem drainase lingkungan yang buruk.
   Bisa jadi bukan salah rumahmu, tapi air hujan dari lingkungan sekitar ngalir ke arah rumah kamu karena saluran air mampet, terlalu kecil, atau justru nggak ada sama sekali.
3. Nggak ada resapan air.
   Di banyak komplek perumahan, halaman depan di-keramik semua, parkiran dicor semua, akibatnya air hujan nggak bisa meresap ke tanah. Akhirnya, ngumpul di titik-titik terendah—salah satunya bisa jadi di rumahmu.
4. Desain bangunan yang kurang tepat.
   Misalnya lantai rumah terlalu rendah, tidak ada trap atau bordes masuk, tidak ada kemiringan aliran air, atau terlalu minim ventilasi di bawah lantai (plinth area).

---

Solusi Ampuh Untuk Rumah Yang Sering Kebanjiran

Setelah tahu masalahnya, sekarang saatnya bahas solusinya. Dan tenang, kami di Marifa Konstruksi sudah sering menangani proyek-proyek seperti ini. Jadi solusi yang kami berikan bukan teori doang, tapi sudah kami buktikan langsung di lapangan.

1. Tinggikan Pondasi

Kalau rumahmu terletak di daerah yang ketinggiannya lebih rendah dibanding jalan, dan banjirnya bisa sampai 30 cm atau lebih, maka solusi terbaik adalah meninggikan pondasi.

Kenapa pondasi?

Karena pondasi adalah dasar utama dari bangunan. Kalau kamu cuma tinggikan lantai tapi pondasinya tetap rendah, maka dinding rumahmu akan rawan rembes, lembab, bahkan bisa cepat rusak.

Meninggikan pondasi memang butuh effort besar: bongkar sebagian struktur bawah rumah, re-desain ulang trap tangga, bahkan kadang harus relokasi jaringan pipa dan kabel. Tapi hasilnya permanen, kokoh, dan tahan lama.

“Kalau mau aman jangka panjang, ya sekalian tinggikan pondasi.”

2. Tinggikan Lantai Rumah

Kalau kamu nggak bisa meninggikan pondasi karena alasan teknis atau biaya, maka opsi lain adalah menaikkan lantai dalam rumah.

Caranya?

Biasanya dengan pengurugan tanah (urugan padat) lalu menambahkan lantai baru (keramik atau granit). Tapi kamu tetap harus hati-hati: posisi lantai yang lebih tinggi bisa bikin kusen pintu harus diganti, dan bisa berpengaruh ke tinggi plafon dalam ruangan.

Kelebihannya, proses ini bisa dilakukan per ruangan. Misal: ruang tamu dulu, lalu lanjut ke dapur, dan seterusnya.

3. Gabungkan: Tinggikan Pondasi & Lantai Sekaligus

Ini paket komplet, dan jujur, ini yang paling direkomendasikan kalau kamu tinggal di area yang banjirnya langganan datang tiap tahun bahkan tiap hujan.

Dengan meninggikan pondasi dan lantai, rumahmu bakal lebih tinggi secara struktur, dan siap menghadapi kenaikan muka air tanpa harus ribet pasang pompa, bikin talang dadakan, atau panik setiap dengar suara petir.

Memang butuh biaya yang tidak kecil. Tapi dibanding stres tiap musim hujan dan biaya renovasi berulang akibat kerusakan air, ini jelas jauh lebih hemat.

---

Kapan Harus Renovasi? Jangan Nunggu Terlalu Lama!

Kami sering jumpa dengan klien yang baru merenovasi setelah rumah kebanjiran parah. Akhirnya mereka harus keluar biaya dua kali lipat karena harus:

• Ganti furniture yang rusak,
• Perbaiki dinding lembab,
• Perbaiki lantai mengelupas,
• Hingga mengatasi jamur dan rayap.

Kalau kamu merasa rumahmu:

• Sudah pernah kena banjir,
• Posisi lebih rendah dari jalan,
• Saluran air lingkungan sering mampet,

Maka lebih baik segera konsultasi dengan tim profesional. Jangan tunda sampai kerusakan makin parah.

---

Renovasi Anti Banjir: Butuh Tukang yang Berpengalaman

Renovasi rumah anti banjir ini bukan sekadar bongkar-bongkar dan pasang urugan. Harus dihitung dengan matang:

• Tinggi elevasi minimum,
• Sirkulasi air di sekeliling rumah,
• Kemiringan permukaan lantai dan halaman,
• Posisi tangga masuk dan pintu depan,
• Jaringan air kotor dan air bersih.

Tim di Marifa Konstruksi sudah terbiasa menangani ini. Beberapa klien kami bahkan datang dengan kondisi rumah yang sudah setengah tenggelam saat hujan, dan setelah kami renovasi, hasilnya jauh lebih aman dan nyaman.

---

Studi Kasus: Sebelum-Setelah Renovasi di Proyek Kami

Salah satu proyek kami di Madiun, rumah 1 lantai yang dulunya sering banget kebanjiran, terutama bagian dapur dan ruang keluarga. Setelah kami evaluasi, ternyata posisi rumah lebih rendah sekitar 40 cm dibandingkan jalan utama dan tidak ada saluran pembuangan memadai.

Apa yang kami lakukan?

• Tinggikan pondasi 50 cm,
• Tambah urugan padat dan cor lantai baru,
• Desain ulang kemiringan halaman,
• Pasang saluran air tertutup,
• Dan pastikan seluruh jaringan pipa tetap berfungsi optimal.

Hasilnya? Setelah renovasi, meski hujan deras berhari-hari, rumah tetap kering dan aman. Pemilik rumah pun merasa lebih tenang, dan rumah terlihat lebih tinggi dan elegan.

---

Bonus Tips Untuk Kamu Yang Belum Bangun Rumah

Kalau kamu belum beli rumah dan sedang berencana bangun dari awal, pastikan kamu:

✅ Hitung elevasi lahan dengan cermat
✅ Konsultasi dengan arsitek atau kontraktor soal risiko banjir
✅ Gunakan material yang tahan air dan mudah dibersihkan
✅ Pertimbangkan untuk pakai void atau area resapan air alami

Karena rumah ideal bukan cuma cantik desainnya, tapi juga tangguh terhadap bencana.

---

Kenapa Harus Marifa Konstruksi?

Kami bukan sekadar tukang bangunan. Di Marifa Konstruksi, kami adalah mitra yang siap bantu kamu wujudkan rumah yang kuat, nyaman, dan aman dari banjir.

Portofolio proyek kami?
Mulai dari rumah 1 lantai di Madiun, kontrakan di Nglames, rumah klasik 2 lantai di Surabaya, hingga proyek masjid dan Islamic Center di Ponorogo. Kami sudah terbiasa menangani berbagai karakter lokasi dan kontur tanah.

Dan tentu saja, kami paham bahwa setiap klien punya kebutuhan dan kemampuan yang berbeda. Karena itu, kami menyediakan berbagai skema pembayaran fleksibel, mulai dari:

• Cash
• Termin bertahap
• Kredit Syar’i Tanpa Riba

Jadi kamu bisa fokus ke hasil, tanpa pusing di awal.

---

Mau Konsultasi Gratis?

Kalau kamu:

• Punya rumah jadi yang sering kebanjiran,
• Mau bangun rumah di daerah rawan air,
• Atau sekadar pengen konsultasi dulu soal kemungkinan solusinya,

Jangan ragu hubungi kami!

📍 Kantor Marifa® Konstruksi & Marifa® Property
Jalan Kapten Tendean No. 24B, Demangan – Kota Madiun
📱 0812-2221-4221
📱 0896-1217-4567
📱 0851-7541-4221

📲 IG: @marifagroup
📘 Facebook: fb.me/marifagroup
▶️ YouTube: youtube.com/@marifagroup
🌐 Website: www.marifa.co.id

---

Tentang Marifa Group

Marifa® Group adalah perusahaan jasa kontraktor rumah, arsitek, dan pemborong bangunan terpercaya. Kami memulai dari developer properti syariah di Ponorogo dan Madiun, dan kini berkembang ke seluruh Indonesia melalui layanan Marifa Konstruksi.

Kami siap membantu Anda membangun atau merenovasi hunian, kost, perkantoran, pergudangan, hingga masjid, dengan kualitas terjamin dan proses yang amanah.

Marifa® Group
Jasa Kontraktor Rumah, Arsitek & Pemborong Bangunan.
Pembayaran Fleksibel: Cash, Termin & Kredit Syar’i Tanpa Riba