Buat kamu yang lagi atau akan bangun rumah, mungkin udah pernah atau lagi ngalamin drama klasik ini: tukang harian yang bandel. Iya, yang suka ngeles, kerja santai banget, sampai bikin kamu stres sendiri. Tenang, kamu nggak sendirian. Masalah ini emang sering banget kejadian di lapangan, apalagi kalau kamu nggak pakai jasa kontraktor profesional. Di artikel ini, kita bahas tuntas cara menghadapi tukang harian yang bandel, dengan gaya santai tapi tetap elegan. Karena bangun rumah itu harusnya jadi momen menyenangkan, bukan malah bikin naik darah.
- 1. Nota Belanja Material yang Dipalsukan? Hati-hati!
- 2. Kerjaan Kok Nggak Selesai-Selesai? Ini Triknya
- 3. Tukang Bandel yang Suka Ngomel dan Banyak Alasan
- 4. Komunikasi Itu Kunci
- 5. Jangan Tergoda Harga Murah
- 6. Tetapkan Aturan Sejak Awal
- 7. Kalau Sudah Keterlaluan, Jangan Ragu Ganti
- Kenapa Harus Pakai Jasa Profesional Seperti Marifa?
- Portofolio Proyek Marifa? Nggak Main-Main!
- Penutup: Bangun Rumah Itu Investasi, Bukan Drama
1. Nota Belanja Material yang Dipalsukan? Hati-hati!
Salah satu trik yang paling sering dilakukan oleh tukang harian yang bandel adalah main-main sama nota belanja. Entah itu dinaikin harganya, atau bahkan bikin nota palsu demi dapetin “uang lebih”. Kalau kamu awam soal harga material, bisa-bisa kamu kebobolan ratusan ribu sampai jutaan rupiah, loh!
Solusinya?
- Usahakan kamu belanja sendiri bahan material. Ini cara paling aman supaya tahu pasti kualitas dan harga barangnya.
- Atau kalau pun harus bareng tukang, pastikan kamu ikut saat belanja. Selain bisa cek langsung, kamu juga bisa belajar sekalian.
- Simpan semua nota belanja dengan rapi, dan cocokkan dengan barang yang datang ke lokasi. Jangan malas untuk cek dan teliti.
Intinya, kamu harus punya kendali penuh di bagian pembelanjaan. Karena begitu kamu lepas kontrol, potensi untuk dimainin jadi makin besar.
2. Kerjaan Kok Nggak Selesai-Selesai? Ini Triknya
Tukang harian biasanya dibayar per hari. Nah, kadang mereka “main waktu”. Artinya, pekerjaan yang seharusnya bisa selesai dalam 3 hari, sengaja diulur jadi 5 hari. Alasannya bisa macam-macam: panas, capek, nunggu bahan, dan sebagainya.
Solusinya?
- Buat timeline kerjaan, sekalian dengan target-target kecil yang jelas. Misalnya: hari ke-1 pasang bata, hari ke-2 plester, hari ke-3 aci, dan seterusnya.
- Lakukan pengawasan berkala, minimal 2–3 kali seminggu. Jangan biarkan proyek jalan sendiri tanpa kontrol.
- Kalau kamu sibuk, bisa minta bantuan keluarga atau teman yang paham bangunan untuk bantu ngawasin.
- Dokumentasikan progres secara berkala, bisa lewat foto atau video. Ini penting banget sebagai bukti jika terjadi hal-hal yang nggak diinginkan.
Dengan ada pengawasan yang konsisten, biasanya tukang juga jadi lebih tertib dan nggak gampang main-main.
3. Tukang Bandel yang Suka Ngomel dan Banyak Alasan
Nah, ini tipe tukang yang bisa bikin kamu frustasi: tukang yang suka ngomel, mengeluh terus, banyak alasan, dan cenderung defensif saat dikasih masukan. Bukannya kerja cepat dan rapi, malah jadi debat mulu di lokasi.
Solusinya?
- Kalau sudah merasa terlalu banyak drama, pertimbangkan untuk pakai jasa profesional. Misalnya seperti Marifa Konstruksi, yang sudah terbiasa menangani proyek besar dan kecil dengan sistem yang lebih rapi dan profesional.
- Tukang dari kontraktor biasanya sudah melewati seleksi dan pembinaan, jadi minim drama.
- Ada pengawas proyek yang siap membantu kamu pantau pekerjaan di lapangan.
Dengan sistem yang lebih tertata dan orang-orang yang paham struktur serta teknis, kamu nggak perlu mikir ribet tiap hari. Tinggal pantau progres, dan tinggal tunggu rumah jadi.
4. Komunikasi Itu Kunci
Kadang masalah muncul karena miskomunikasi. Mungkin kamu berpikir si tukang malas, padahal dia bingung karena belum ada gambar kerja atau petunjuk jelas.
Tipsnya:
- Berikan petunjuk yang jelas dan lengkap. Kalau bisa, sertakan gambar kerja atau sketsa kasar agar tukang lebih mudah memahami.
- Selalu tanya kabar atau progres setiap 2–3 hari. Bukan buat nyuruh, tapi untuk memastikan semua berjalan sesuai harapan.
- Dengarkan juga pendapat tukang, siapa tahu mereka punya pengalaman dan saran teknis yang berguna.
Dengan komunikasi dua arah yang baik, kamu bisa menghindari konflik dan mempercepat penyelesaian pekerjaan.



5. Jangan Tergoda Harga Murah
Siapa sih yang nggak suka harga murah? Tapi hati-hati, kadang harga murah itu nggak sebanding dengan kualitas dan stres yang kamu alami. Banyak tukang yang pasang tarif murah, tapi ternyata hasil kerjanya jauh dari ekspektasi.
Solusinya?
- Bandingkan beberapa tukang, dan jangan hanya lihat dari harganya.
- Tanyakan juga pengalaman kerja, portofolio, atau minta lihat hasil kerja sebelumnya.
- Ingat: harga bisa dinego, tapi kualitas dan waktu kamu nggak bisa dibalikin.



6. Tetapkan Aturan Sejak Awal
Biar nggak ribet di tengah jalan, penting banget bikin kesepakatan kerja sejak awal. Termasuk soal:
- Jam kerja
- Waktu istirahat
- Target harian atau mingguan
- Sistem pembayaran
- Bonus atau potongan kalau ada target tercapai atau telat
Dengan aturan yang jelas, semua pihak jadi tahu posisi dan tanggung jawab masing-masing.
7. Kalau Sudah Keterlaluan, Jangan Ragu Ganti
Seringkali kita merasa nggak enak buat ganti tukang, apalagi kalau sudah kerja beberapa hari. Tapi kalau tukang benar-benar tidak kooperatif, suka bohong, atau hasil kerjanya berantakan, jangan ragu untuk ambil keputusan tegas.
Ingat, ini proyek kamu. Uang kamu. Waktu kamu. Jadi kamu punya hak penuh untuk memilih siapa yang terbaik untuk mengerjakannya.
Kamu bisa ganti tukang, atau pindah ke jasa kontraktor yang sudah punya sistem jelas. Seperti Marifa, misalnya.
Kenapa Harus Pakai Jasa Profesional Seperti Marifa?
Nah, kalau kamu ingin lebih tenang dalam membangun rumah, coba deh pakai jasa profesional seperti Marifa Konstruksi. Kenapa? Karena:
- Dikerjakan oleh tim berpengalaman dan terlatih.
- Ada pengawasan rutin.
- Timeline jelas dan bisa dikontrol.
- Bisa konsultasi gratis dari awal.
- Pembayaran fleksibel: bisa cash, termin, atau kredit syariah tanpa riba.
Marifa Group sendiri punya dua layanan utama: Marifa Property dan Marifa Konstruksi. Untuk kamu yang mau beli rumah ready stock atau bangun rumah dari nol, dua-duanya bisa banget disesuaikan dengan kebutuhan.
Portofolio Proyek Marifa? Nggak Main-Main!
Marifa sudah terbukti menangani berbagai jenis proyek dari rumah tinggal, kost, ruko, sampai masjid dan bangunan publik lainnya. Berikut beberapa contohnya:
Developer Property
- Thamrin Regency Madiun
- Green Raudah Ponorogo
- Skyland Ponorogo
- Puri Marifa Ponorogo (sold out!)
Proyek Konstruksi
- Rumah 3 lantai di Malang
- Rumah 2 lantai di Surabaya, Jakarta, Tangerang, dan Gresik
- Renovasi rumah 2 lantai di Tangerang
- Bangunan 2 lantai Islamic Center Ponorogo
- Masjid As-Syarofa Ponorogo
- Dan masih banyak lagi…
Penutup: Bangun Rumah Itu Investasi, Bukan Drama
Kalau kamu merasa mulai stres menghadapi tukang harian yang bandel, tarik napas dulu. Ingat, semua ada solusinya. Kamu bisa pilih untuk tetap handle sendiri dengan kontrol yang ketat, atau serahkan pada ahlinya yang sudah terbukti, seperti Marifa.
Apapun pilihanmu, pastikan kamu tetap pegang kendali. Karena rumah impian kamu layak dibangun dengan hati, bukan dengan emosi.
Tentang Marifa® Group
Marifa® Group Jasa Kontraktor Rumah, Arsitek & Pemborong Bangunan. Pembayaran Flexibel: Cash, Termin & Kredit Syar’i Tanpa Riba
Marifa Konstruksi adalah layanan profesional dari Marifa Group untuk membantu kamu membangun rumah, gedung, atau renovasi berbagai jenis bangunan dengan sistem yang tertata, transparan, dan Islami.
Kami memulai langkah di dunia properti syariah sejak bertahun-tahun lalu di Ponorogo dan Madiun, dan kini hadir melayani proyek di berbagai kota di Indonesia.
Kunjungi kami: Alamat Kantor: Jalan Kapten Tendean No. 24B, Demangan, Kec. Taman, Kota Madiun Telepon: 0812-2221-4221 / 0896-1217-4567 / 0851-7541-4221 Instagram: @marifagroup Facebook: fb.me/marifagroup YouTube: Marifa Group Website: www.marifa.co.id













