Kamu pasti pernah lihat video di media sosial tentang atap rumah yang tiba-tiba terbang gara-gara angin besar, kan? Biasanya netizen langsung komentar, “Wajar, itu anginnya kenceng banget!” atau “Namanya juga badai, ya pasti rusak lah.”
Memang, angin kencang dan badai bisa jadi penyebab utama kenapa atap rumah terangkat. Tapi kalau kita perhatikan lebih dalam, enggak semua kasus atap terbang itu murni karena angin. Banyak juga yang terjadi karena kesalahan teknis saat pembangunan, terutama di bagian sambungan antara rangka atap dengan struktur bangunan utama.
Dan di sinilah pentingnya kamu paham: bukan cuma cuaca ekstrem yang harus diwaspadai, tapi juga kualitas pembangunan rumahmu sendiri.
- Bukan Cuma Karena Angin
- Kesalahan Teknis yang Sering Terjadi
- Bedanya Kontraktor Profesional dan Kontraktor Abal-Abal
- Kenapa Quality Control Itu Wajib
- Jangan Tergiur Harga Murah
- Cara Pastikan Rangka Atap Aman
- Cuaca Ekstrem Bukan Alasan untuk Konstruksi yang Asal
- Contoh Nyata dari Lapangan
- Belajar dari Kasus Atap Terbang
- Penutup: Bangun Rumah Jangan Cuma Jadi, Tapi Harus Benar
- Tentang Marifa Group
Bukan Cuma Karena Angin
Oke, mari kita bahas logikanya dulu. Saat angin besar datang, tekanan udara di bawah dan di atas atap jadi tidak seimbang. Angin yang lewat di atas atap menciptakan gaya angkat (mirip kayak sayap pesawat) yang bisa menarik atap ke atas.
Nah, kalau sambungan antara struktur atap dan dinding atau kolom utama tidak kuat, gaya angin itu bisa dengan mudah “mencabut” atap dari dudukannya.
Jadi, bukan cuma karena anginnya yang terlalu kuat, tapi karena atapnya memang tidak “diikat” dengan benar.
Bayangin aja kayak kamu pakai topi di tengah angin besar tanpa tali pengikat — ya pasti terbang!
Kesalahan Teknis yang Sering Terjadi
Dalam banyak kasus di lapangan, penyebab utama atap terbang bukan cuma karena materialnya jelek, tapi karena kesalahan pemasangan atau pengawasan yang kurang ketat.
Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi:
1. Tidak Ada Sambungan Antara Rangka Atap dan Kolom Utama
Ini fatal banget. Seharusnya antara rangka atap (biasanya baja ringan atau kayu) harus punya sambungan kuat ke kolom struktur atau ring balok. Biasanya sambungan ini menggunakan dynabolt, angkur, atau plat pengikat.
Kalau sambungan ini dilewatkan, maka atap hanya “nempel” di atas bangunan tanpa kaitan struktural yang kuat. Saat angin datang, ya gampang banget lepas.
2. Salah dalam Pemilihan Baut atau Angkur
Baut yang digunakan untuk mengikat rangka atap ke dinding harus punya kekuatan tarik tertentu. Kadang ada yang asal pakai baut biasa, padahal secara teknis tidak sesuai standar kekuatan.
Baut atau angkur yang tidak tepat bisa longgar seiring waktu, terutama kalau kena panas dan hujan terus-menerus.
3. Tidak Ada Quality Control dari Pengawas Lapangan
Ini juga masalah klasik. Banyak proyek yang dikerjakan tanpa pengawasan yang benar. Kadang tukang di lapangan pasang seadanya, lalu tidak dicek lagi oleh pengawas atau kontraktor.
Padahal, pengawasan itu penting untuk memastikan semua detail teknis terpenuhi. Bukan cuma soal hasil akhir terlihat rapi, tapi juga soal keamanan dan kekuatan struktur.
Bedanya Kontraktor Profesional dan Kontraktor Abal-Abal
Nah, di sini mulai kelihatan perbedaannya. Kontraktor profesional enggak akan melewatkan hal-hal kecil kayak sambungan atap atau baut pengikat. Mereka punya prosedur yang jelas — mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan dan quality control.
Sedangkan kontraktor abal-abal biasanya hanya fokus ke “yang penting cepat jadi” atau “yang penting murah.” Akibatnya? Banyak detail teknis yang terlewat.
Tanda-Tanda Kontraktor Profesional:
- Punya gambar kerja yang lengkap dan detail sebelum mulai proyek.
- Setiap tahap pekerjaan selalu dicek pengawas.
- Gunakan material sesuai spesifikasi, bukan asal beli yang murah.
- Ada laporan progress kerja dan dokumentasi.
- Memberi garansi hasil pekerjaan.
Kalau kamu mau bangun rumah, pastikan pilih kontraktor yang punya sistem kerja kayak gini. Karena dalam konstruksi, yang mahal itu bukan jasanya — tapi kesalahan yang kamu biarkan.
Kenapa Quality Control Itu Wajib
Quality control (QC) bukan cuma sekadar formalitas. Ini bagian paling penting dalam setiap pembangunan, apalagi di bagian struktur seperti rangka atap.
Tujuan QC adalah memastikan semua komponen bangunan terpasang sesuai standar, kuat, dan aman sebelum diserahterimakan ke pemilik.
Biasanya, dalam proses QC, kontraktor profesional akan:
- Mengecek semua sambungan struktural (termasuk sambungan rangka atap).
- Menguji kekuatan dan kekencangan baut pengikat.
- Memastikan posisi, sudut, dan beban atap sudah sesuai gambar rencana.
- Melakukan inspeksi akhir sebelum finishing.
Hasil QC yang baik akan membuat rumah lebih aman dari risiko kerusakan akibat cuaca ekstrem, termasuk angin besar.
Jangan Tergiur Harga Murah
Ini bagian yang sering diabaikan banyak orang. Kadang calon pemilik rumah tergoda dengan penawaran kontraktor yang jauh lebih murah, tanpa menyadari risiko jangka panjangnya.
Harga murah bisa berarti:
- Penggunaan material di bawah standar.
- Tidak ada pengawas tetap di lapangan.
- Detail konstruksi seperti sambungan atap dilewatkan.
- Tidak ada jaminan atau garansi hasil kerja.
Ingat, rumah itu bukan proyek sekali pakai. Kalau ada kesalahan konstruksi, kamu bisa menghabiskan biaya lebih besar untuk memperbaikinya nanti.
Lebih baik sedikit investasi di awal dengan kontraktor profesional, daripada menyesal di kemudian hari.








Cara Pastikan Rangka Atap Aman
Kalau kamu sudah terlanjur punya rumah dan khawatir dengan kekuatan atapnya, tenang, masih bisa dicek kok.
Berikut langkah sederhana yang bisa dilakukan:
- Periksa visual sambungan atap. Lihat apakah ada plat besi pengikat antara rangka dan balok utama.
- Perhatikan kondisi baut. Kalau baut terlihat berkarat, longgar, atau miring, sebaiknya segera diganti.
- Cek kondisi rangka. Kalau dari baja ringan, pastikan tidak ada bagian yang keropos atau bengkok.
- Mintalah kontraktor profesional untuk audit struktur. Mereka bisa bantu memastikan kekuatan sambungan dan memberi solusi penguatan kalau dibutuhkan.
Cuaca Ekstrem Bukan Alasan untuk Konstruksi yang Asal
Kita memang enggak bisa mengontrol cuaca, tapi kita bisa mengontrol kualitas bangunan kita sendiri.
Indonesia itu negara tropis, dan beberapa wilayah punya potensi angin besar, terutama daerah pesisir dan dataran tinggi. Itu sebabnya, setiap pembangunan rumah harus memperhitungkan faktor cuaca — mulai dari pemilihan bentuk atap, kemiringan, bahan, sampai sambungan strukturnya.
Kontraktor profesional tahu cara mengantisipasi hal-hal seperti ini. Jadi ketika badai datang, rumah kamu tetap kokoh berdiri tanpa perlu khawatir atapnya “terbang ke tetangga.”
Contoh Nyata dari Lapangan
Di banyak proyek yang dikerjakan oleh kontraktor profesional seperti Marifa Konstruksi, setiap detail sambungan diperiksa dengan ketat.
Misalnya, dalam proyek pembangunan rumah 2 lantai di Tangerang, tim Marifa memastikan setiap rangka atap baja ringan di-anker ke ring balok menggunakan dynabolt yang diuji kekuatannya.
Atau di proyek rumah 1 lantai di Madiun, pengawas lapangan dari Marifa melakukan pengecekan rutin sebelum pengecoran ring balok dan sebelum pemasangan atap, memastikan tidak ada sambungan yang terlewat.
Hasilnya? Rumah yang bukan cuma estetik, tapi juga tahan cuaca dan aman untuk jangka panjang.
Belajar dari Kasus Atap Terbang
Kejadian seperti atap terbang itu bukan sekadar musibah, tapi juga jadi pengingat pentingnya memilih kontraktor yang benar.
Kalau semua rumah dibangun dengan standar profesional dan pengawasan yang baik, kejadian kayak gini bisa diminimalisir. Karena pada dasarnya, bangunan itu bukan cuma tentang tampilan luar, tapi tentang ketahanan dan keamanan di balik dindingnya.
Jadi, kalau kamu mau bangun rumah, gedung, atau renovasi, jangan cuma tanya “berapa harganya?” tapi juga “bagaimana sistem kerjanya?” dan “siapa yang mengawasi proyeknya?”
Penutup: Bangun Rumah Jangan Cuma Jadi, Tapi Harus Benar
Kesimpulannya, atap rumah bisa terbang bukan semata karena angin besar, tapi karena sambungannya tidak kuat atau bahkan tidak ada.
Kontraktor profesional tidak akan melewatkan detail seperti ini. Mereka tahu bahwa setiap baut, setiap plat, dan setiap sambungan punya peran penting dalam menjaga keselamatan penghuni rumah.
Jadi, jangan hanya cari kontraktor yang murah — tapi carilah kontraktor yang benar-benar paham cara membangun rumah dengan aman, kuat, dan tahan lama.
Tentang Marifa Group
Marifa® Group
Jasa Kontraktor Rumah, Arsitek & Pemborong Bangunan.
Pembayaran Fleksibel: Cash, Termin & Kredit Syar’i Tanpa Riba.
Marifa Konstruksi adalah salah satu layanan dari Marifa Group yang berfokus pada jasa pembangunan rumah, gedung, renovasi, hingga proyek skala besar seperti masjid dan perkantoran.
Marifa memulai perjalanan di bidang Developer Properti Syariah, dengan proyek-proyek seperti:
- Marifa Thamrin Regency (Madiun) – rumah 1 & 2 lantai, free desain, SHM, harga mulai 300 jutaan.
- Marifa Green Raudah (Ponorogo) – rumah 1 lantai, free desain, SHM, harga 300 jutaan.
- Marifa Skyland (Ponorogo) – rumah 3 lantai premium, SHM, harga 500 jutaan.
- Puri Marifa (Ponorogo) – sold out!
Kini, Marifa berkembang menjadi kontraktor terpercaya dengan portofolio pembangunan di berbagai kota besar — Surabaya, Jakarta, Tangerang, Malang, hingga Madiun.
Dengan pengalaman bertahun-tahun, visi Marifa jelas:
mempermudah masyarakat mewujudkan hunian impian dengan layanan kontraktor yang profesional dan kredibel.
Kalau kamu sedang mencari kontraktor yang bisa diandalkan, transparan, dan punya sistem kerja profesional,
📍 Datang langsung ke:
Jl. Kapten Tendean No. 24B, Demangan, Kec. Taman, Kota Madiun
📞 Hubungi kami di:
0812-2221-4221 / 0896-1217-4567 / 0851-7541-4221
Atau kunjungi media sosial kami:
Instagram: @marifagroup
Facebook: Marifa Group
YouTube: Marifa Group Channel
Website: www.marifa.co.id











